Kunjungan Singkat Ke Taman Fatahillah Kota Tua

Wira Munggana
4 min readMay 8, 2016

--

Spontan, sambil lewat, sudah kesiangan, panas-terik, tapi tetap asik. Next time pasti ke sini lagi dengan persiapan.

Kota Tua Jakarta Berpusat Di Taman Fatahillah

Nama nya juga kunjungan singkat, jadi jangan jadikan ini sebagai referensi mengenai wisata kota tua Jakarta ya, namun walau singkat tapi cukup berkesan. Hari sabtu kemarin kebetulan saya, Yulivia Rahmatika dan Ayah mertua kebetulan lewat di wilayah sana, sudah cukup siang sekitar jam 11, ditambah matahari yang bersinar amat terik, tapi melihat keramaian wisatawan lokal jadi tertarik ingin turun dan lihat, kita kebetulan membawa mobil dan sempat berputar dua kali mencari tempat parkir di areal dekat Taman Fatahillah.

Masuk ke areal Kota Tua nya sih gratis, tapi yang bawa kendaraan siap-siap bayar parkir premium, saya menghabiskan waktu hanya sekitar 40 menit tetap diminta bayar Rp. 10.000

Bangunan Tua

Ciri khas kota tua paling gampang ya bangunan nya, bangunan lama yang sampai sekarang masih banyak berfungsi sebagai museum, restaurant, kantor pos, tempat jual oleh-oleh bahkan Indomaret.

Bangunan-Bangunan Lama Mendominasi Wilayah Kota Tua

Taman Fatahillah

Sepertinya yang menjadi pusat dari Wisata Kota Tua adalah Taman Fatahillah, yang merupakan pelataran dari Gedung Fatahillah (Museum Sejarah Jakarta) yang dulu nya adalah Balai Kota Batavia VOC, dibangun 1710, baru pada 1974 menjadi gedung Museum. Kita nggak sempat masuk ke museum tapi nampang foto sok pasti lah ya..

Berpose di Taman Fatahillah Dengan Latar Belakang Museum Sejarah Jakarta (Gedung Fatahillah)

Sepeda Ontel

Yang mencolok dari Taman Fatahillah ini adalah deretan sepeda Ontel berwarna-warni yang disewakan bagi pengunjung, lengkap dengan topi dengan warna sesuai sepeda nya. Saya nggak sempat tanya berapa tarif nya, atau berniat menaiki sepeda ini di siang bolong, namun banyak sekali pengunjung yang dengan ceria berboncengan menaiki sepeda ini berkeliling dan sambil foto-foto tentu nya.

Sepeda Ontel berwarna-warni mendominasi pemandangan di Taman Fatahillah

Seniman dan Street Performance

Sepanjang pinggiran jalan banyak sekali seniman-seniman jalanan yang menawarkan jasa foto unik, tentu dengan dandanan ala jaman perang, begitu pula dengan jajanan, mulai dari kaki lima, restaurant lokal sampai cafe-cafe.

Beberapa Seniman Jalanan Menawarkan Foto Dengan Karakter Unik
Salah Satu Performa Jalanan di Kota Tua, Pilihan Lagu Si Bapak Cukup Update Loh

Kesan-Kesan

Walau hanya sekitar 40 menit, tapi cukup berkesan, sebagai orang yang suka fotografi, banyak bangunan dan objek antik dan unik, serta street performer yang kreatif untuk dijadikan objek foto. Walau tidak mampir tapi saya lihat banyak juga tempat makan dan cafe yang mungkin menawarkan pengalaman yang berbeda.

Ingin Kembali Lagi? Definitely

Karena hari sudah amat terik, dan ada tujuan lain, maka kita pun mesti meninggalkan kawasan ini. Penasaran sebenarnya ingin mengeksplorasi bagian-bagian lain, ingin mencoba tour dengan sepeda Ontel yang kata nya seru, juga memasuki beberapa museum-museum nya.

Mungkin untuk lain kali datang ke sini itu ideal nya pagi-pagi, selain udara nya belum terlalu panas, pencahayaan untuk fotografi juga masih lebih soft, dan cukup waktu untuk mengeksplorasi berbagai sudut Kota Tua yang merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia.

Wira Munggana is a lecturer of Information Systems at Universitas Multimedia Nusantara, Jakarta. All content is subject of personal opinion and does not reflect any company or corporate statement.

--

--

Wira Munggana

a loving father, a technology enthusiast, a lifetime learner